Mungkin tidak banyak yang tahu, pelatih Timnas U-19 Indra Syafri memulai karir melatihnya dari klub lokal di Padang, PSP. Mantan pegawai Kantor Pos Padang ini memulai karir melatihnya dari klub lokal.
Setelah cukup lama kiprahnya di Padang membawa berbagai klub, Indra pindah ke Jambi. Di sanalah Emral Abus (mantan pelatih PPLP Sungai Sapih Padang) memperkenalkannya kepada petinggi sepakbola Tanah Air di Jakarta.
Lama juga di Jambi maka Indra terbang ke Jakarta sekitar tahun 2010. Kembali Uncu -sapaan Emral Abus- memperkenalkan kepada mantan Sekjen PSSI Hadiyandra, Bob Hippy dan Fery Paulus dan Maifirion.
Dari perkenalan itu, Indra pun diberi amanah memegang timnas U-16 dan U-17. Tugas pun sukses dikerjakannya. Dua kali juara di Hongkong 2012 dan awal 2013.
?Bagi saya, kalau ada pelatih bagus apalagi dari Minangkabau kenapa tidak saya bantu. Kini Indra Sjafri sudah mencetak sejarah. Yang bangga tentu orang Minang juga. Kita itu banyak memiliki potensi. Makanya sesama pelatih orang Minang harus saling mendukung dan jangan saling menjatuhkan,? ujar Emral Abus, seperti dikutip Singgalang, Selasa(24/9). Emral saat ini sedang berada di Malaysia sebagai intrukstur pelatih.
Keberhasil Indra dalam membawa timnya menjadi juara di Hongkong, membuat pengurus PSSI memberi tanggungjawab melatih timnas U-19 untuk AFF Cup. Dalam turnamen itu, Indra Syafri diberi beban harus bisa menjadi juara.
Untuk mencapai target pengurus PSSI itu, Indra pun melakukan persiapan dengan memantau seluruh anak-anak muda yang terbaik di seluruh Indonesia. Dia berkeliling Indonesia mencari pemain terbaik.
Dari hasil pantauan itu kemudian digodok lagi dalam seleksi. Akhirnya terpilih 20 pemain yang berusia antara 16-18 tahun. Merekalah yang terbaik.
Menurut Indra, mereka yang lolos seleksi adalah mereka yang terbaik dari yang baik. Penekanan Indra lebih kepada skill, teknik, fisik dan mental.
"Untuk fisik saya memang menekankan VO2 Max (daya tahan). Alhamdulillah berkat keseriusan anak-anak pemain U-19 kita ini memiliki VO2 Max di atas 55 bahkan Evan Dimas itu mencapai 60 VO2 Max-nya sehingga permainan 2 x 1 jam mampu dijalaninya,? ujar Indra Syafri
Kini 20 pemain muda usia didikan Indra Sjafri mendapat acungan jempol semua masyarakat Tanah Air bahkan Asia. Mereka adalah, Rafi Murdianto, Ruli Desrian (yang juga anak Padang), Dimas Sumantri, Febly Gushendra, Muhammad Fatchurohman, Hansamu Yama Pranata, Mahdi Fahri Albaar, Muhamad Sahrul Kurniawan, Putu Gede Juni Antara, Alqomar Tehupelasury, Evan Dimas Darmono, Hendra Sandi Gunawan, Muhammad Hargianto, Paulo Oktavianus Sitanggang, Zulfiandi, Dinan Yahdian Javier, Muhammad Dimas Drajad, Ilham Udin Armayn, Maldini Pali, dan Muchlis Hadi Ning Syaifulloh telah membanggakan Indonesia.
Keberhasilan menjadi juara di piala AFF U-19 itu membuat pengurus PSSI memberi kepercayaan kepadanya untuk melatih tim yang sama ke kualifikasi Piala AFC U-19 yang akan dilangsungkan bulan Oktober mendatang. Dalam kualifikasi itu, Indonesia kembali jadi tuan rumah di grup G. Sidoarjo dan Gresik kembali ditunjuk jadi tuan rumah.
Dalam Grup G itu, asuhan Indra Syafri bergabung dengan macan Asia, Korea Selatan, Filipina dan Laos. Peluang Indonesia untuk lolos ke putaran final nanti lumayan berat. Kita doakan, agar pelatih dari Sumatra Barat ini mampu membawa lolos Indonesia ke fase berikutnya di AFC U-19.
Indra Sjafri Mulai Fokus Hadapi Korea Selatan di AFC U-19
Pelatih tim nasional Indonesia U-19 Indra Sjafri kini mulai fokus untuk kualifikasi Piala AFC U-19. Dalam kualifikasi yang akan dilangsungkan di Sidoarjo itu, Indonesia satu pool dengan Korea Selatan, Laos dan Filipina.
Menurut Indra, di atas kertas timnya bisa mengimbangi permainan Laos dan Filipina. Namun tentang Korsel, pihaknya masih terus memikirkan strategi apa yang cocok untuk meredam permainan ofensif mereka.
Agar bisa berlaga di putaran final, punggawa Garuda Muda harus terlebih dulu sukses di babak penyisihan grup. Minimal mereka harus menyabet posisi runner-up terbaik.
Indra mengaku tidak akan menggunakan muka baru di kualifikasi nanti. Ia lebih memilih mempertahankan skuat juara yang ada, ditambah beberapa pemain yang sempat mengikuti Pelatnas di Sidoarjo.
?Saat ini, seluruh staf dan pemain mendapat waktu libur empat hari. Tim kemudian akan kembali berkumpul pada tanggal 28 September, dan memulai latihan untuk menghadapi kualifikasi Piala Asia di Sidoarjo,? ujar Indra seperti dikutip Goal, Rabu(25/9).
Sebetulnya, selain Indonesia, Laos, Filipina, dan Korsel, Grup G dihuni lima tim. Namun satu kontestan lagi, Guam, menarik diri berpartisipasi dengan alasan yang kurang jelas, sehingga Grup G akhirnya hanya berisi empat kontestan.
Masing-masing juara grup, lima dari zona Barat dan empat dari wilayah timur, serta enam tim peringkat terbaik, otomatis akan lolos ke putaran final Oktober 2014. Ditambah tuan rumah Myanmar, akan ada 16 tim yang berlaga di putaran final Piala Asia U-19. (sumber:zamrudtv.com) - Berita Bola Terkini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar