HINGGA saat ini pecandu sepak bola selalu mem banding-bandingkan kehebatan antara Cristiano Ronaldo (Real Madrid/Portugal) dan Lionel Messi (Barcelona/Argentina). Messi ialah peraih Ballon d'Or pada 2009, 2010, 2011, dan 2012. Ronaldo meraihnya pada 2013. Perbedaannya mungkin Ronaldo pemain yang komplet karena bisa mencetak gol baik lewat kaki kiri, kanan, maupun sundulan. Sesuatu yang sulit dikalahkan Messi.
Akan tetapi, Messi lebih cepat berlari daripada Ronaldo untuk jarak pendek kurang dari 10 meter.
Di jarak lima sampai 10 meter, kecepatan Messi mencapai 20 km/jam, sedangkan CR7 18 km/jam. Namun, di jarak lebih dari 12 meter, Ronaldo lebih cepat dengan 30 km/jam, sedangkan Messi 28 km/jam.
Messi juga dianggap memiliki akselerasi yang sempurna untuk menaklukkan bek tengah di area penalti. Ronaldo menjadi sulit ditaklukkan ketika ia sudah mencapai kecepatan maksimumnya dan itu membuatnya cocok bermain sebagai sayap dengan area yang lebih luas.
Apa pun itu, Messi dan Ronaldo memang dikaruniai bakat sepak bola yang istimewa. Namun, bakat saja tidak cukup bagi Messi untuk menjadikannya pemain besar seperti sekarang ini. Ada kerja keras, pengorbanan, dan bantuan orang-orang hebat yang bekerja di belakang layar. Messi pasti takkan pernah melupakan jasa mereka. Satu pemain yang tidak pernah dilupakan Messi ialah Josep Maria Minguella. Minguella ialah sosok yang membawa Diego Maradona ke Nou Camp--kandang Barcelona. Lewat rekaman video, Minguella melihat Messi meliuk-liuk melewati hadangan beberapa pemain. �Ketika pertama kali melihatnya lewat rekaman video, saya seperti disambar petir,� ucap Minguella. �Saya menganggap Messi berasal dari planet yang mengagumkan.
Tempat ketika orang-orang hebat seperti pemain biola, arsitek, atau doktor diciptakan. Kelompok orangorang yang terpilih!� Minguella pula yang membawa Messi ke Barcelona meski sang pemain kekurangan hormon pertumbuhan. Saat itu, semua petinggi Barcelona sepakat telah lahir bintang masa depan yang multitalenta.
Meski demikian, persoalan lain muncul. Apa itu? Barcelona harus mengeluarkan kocek hingga 850 euro per bulan untuk terapi pertumbuhan hormon Messi. Hasilnya memang bisa terlihat setelah terapi itu dilakukan. Messi yang saat itu berusia 13 tahun tampil mengesankan dalam latihan dan game di Akademi La Masia. Ia membalikkan penilaian publik yang meragukan bakat besar dalam tubuh mungilnya.
Tidak hanya itu, saat usianya 13 tahun tingginya hanya 147 cm dengan berat 39 kg. Tiga tahun kemudian Messi mencapai tinggi 165 cm dan masih berkembang menuju tingginya saat ini, 169 cm, dengan berat 69 kg. Perubahan pola diet kembali terjadi ketika Pep Guardiola menjadi pelatih Barcelona. Saat itu Pep menantang Messi untuk menjalani diet ala Argentina yang pantang makan daging. Pep menyarankan Messi untuk lebih banyak mengonsumsi ikan, buah-buahan, dan sayuran.
Hasilnya Messi menjadi pemain yang tahan banting. Tidak mudah cedera dan akhirnya meraih banyak trofi bersama Barcelona hingga kini. Dihujat Meski hebat di Barcelona, Messi belum memberikan gelar berarti bagi Argentina. Mereka meminta Messi bisa memberikan trofi Piala Dunia, seperti Diego Maradona memberikannya pada Piala Dunia 1986.
Tidak berlebihan menganggap Messi sebagai Maradona Baru. El Messiah memiliki semua persyaratan menjadi legenda besar.
Messi pun dianggap reinkarnasinya Maradona. Ingat bagaimana gol spektakulernya ke gawang Getafe di semifinal Copa Del Rey 2007? Persis sama dengan gol kedua Maradona ke gawang Inggris di Piala Dunia 1986 di Meksiko. Messi menggiring bola dari jarak 62 meter, melewati enam pemain lawan, termasuk kiper, lalu menceploskan bola di posisi yang nyaris sama dan berlari menuju sepak pojok untuk merayakannya persis seperti yang Maradona lakukan.
Kini kesempatan Messi untuk menyamai prestasi Maradona sudah di depan mata. Di semifinal, Argentina akan menghadapi Belanda yang sedang on fire. Mampukah Argentina mengalahkan Belanda sekaligus melaju ke final untuk menantang pemenang antara Brasil dan Jerman? Jika Messi sedang dalam performa terbaiknya, bek mana pun akan sulit untuk menghentikan aksinya. (R-2) - Media Indonesia, 8 Juli 2014, Halaman 28
Tidak ada komentar:
Posting Komentar