Bersama dengan Chelsea dan Liverpool, City kini menjadi tim yang paling berpeluang menjuarai Liga Primer musim ini.
O LD Trafford yang di juluki `Panggung Im pian' berubah men jadi `Panggung Mimpi Buruk' bagi Manchester United, kemarin. Betapa tidak?
Untuk kali pertama sejak 1991, sang empunya stadion, MU, menderita 10 kekalahan di Liga Primer. Hasil buruk itu seolah melengkapi kiprah `Setan Merah' sejak terjadi suksesi manajerial dari Sir Alex Ferguson ke David Moyes.
Celakanya lagi, justru rival sekota mereka, Manchester City, yang memberikan mimpi buruk itu lewat kemenangan 3-0. Dalam laga tersebut, Edin Dzeko menyarangkan dua gol di detik ke-42 dan menit 56, sedangkan gol pamungkas dibuat Yaya Toure di injury time.
Ini juga kali pertama United dikalahkan City dua kali dalam satu musim. Dalam pertemuan pertama di Etihad, Minggu (22/9/2013), Manchester Biru juga menyudahi laga dengan kemenangan telak, yaitu 4-1.
Dua kali kekalahan di musim yang sama dari City juga pernah dialami United pada 1991. Di musim keempat Alex Ferguson itu, `Setan Merah' akhirnya finis di urutan ketujuh, meski berhasil membawa pulang trofi Eropa.
Sayangnya, tahun ini pencapaian MU jauh lebih buruk.
Pada 1991 mereka finis dengan total 75 poin, sedangkan tahun ini jumlah angka pasukan David Moyes itu paling tinggi hanya 72. Mereka baru mengoleksi 51 poin, sedangkan kompetisi menyisakan tujuh partai sisa.
Betul, MU masih berpeluang mengakhiri musim dengan trofi Liga Champions. Namun, melewati juara bertahan Bayern Muenchen di perempat final bukanlah tugas ringan. Apalagi, wakil Jerman itu tengah trengginas baik di Bundesliga maupun Eropa. �Kami sebetulnya memulai pertandingan dengan motivasi tinggi, tapi gol yang tercipta sangat awal membuat kami kaget dan bermain tidak seperti seharusnya,� kilah Moyes.
Peluang besar Kontras dengan MU, bagi City, kemenangan itu membuat mereka sebagai tim yang paling berpeluang menjuarai Liga Primer musim ini. The Citizens memang masih duduk sebagai runner-up dengan tiga angka di bawah Chelsea, tetapi masih menyisakan dua laga lebih banyak ketimbang the Blues.
Apalagi, dalam laga lainnya Arsenal juga kembali gagal memetik poin penuh setelah hanya bermain imbang 2-2 dengan Swansea City. Boleh dibilang perebutan gelar tampaknya tinggal mengerucut ke tiga tim, yaitu Chelsea (69 poin), City (66) dan Liverpool (65).
�Kami tidak unggul dari tim mana pun. Perebutan juara tetap ketat dan kami masih bersaing dengan tiga tim, yaitu Chelsea, Arsenal, dan Liverpool,� ujar Manuel Pellegrini.
Sebaliknya, arsitek Arsenal Arsene Wenger mulai berpikir logis dengan peluang timnya.
Menurutnya, hasil imbang dengan Swansea itu telah meruntuhkan mental timnya.
�Hasil ini sangat melukai kami, tapi kami tidak boleh patah semangat untuk mengejar gelar juara musim ini,� kata Wenger. (Rtr/AP/R-4/MEDIA INDONESIA,27/03/2014, HAL:27)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar