Wenger memprediksi Arsenal tak mungkin lagi mengejar defisit 12 poin dengan pemimpin tabel sementara Chelsea meski masih ada 27 laga sisa. MESKI baru me masuki matchday 11, pelatih Arsenal Arsene Wenger mengisyaratkan sudah lempar handuk dalam perebutan gelar juara Liga Primer. Itu merupakan ungkapan kekecewaan sang juru taktik setelah melihat timnya dipermalukan Swansea City 1-2, kemarin.
Arsitek bergelar `the Professor' itu jauh dari senang atas penampilan anak-anak asuhnya di Liberty Stadium. Meski memimpin hingga menit 75 lewat gol Alexis Sanchez di menit 63, the Gunners akhirnya pulang tanpa poin setelah kebobolan dua gol hanya dalam kurun 3 menit lewat tendangan bebas Gylfi Sigurdsson (76') dan Bafetimbi Gomis (79').
Akibat kegagalan itu, `Meriam London' terlempar ke urutan keenam klasemen sementara dengan 17 angka. Menurut hitunghitungan Wenger, mereka tak mungkin lagi mengejar defisit 12 poin dengan pemimpin tabel sementara Chelsea meski masih ada 27 laga sisa.
�Dengan perolehan poin mereka (Chelsea), mereka tidak mungkin lagi terkejar,� kata pelatih asal Prancis itu.
Bukan hanya masalah terpuruk di klasemen sementara, hasil itu juga merisaukan Wenger, terutama soal organisasi di lini belakang. Itu merupakan kali kedua beruntun tim asal London utara tersebut tak mampu menjaga keunggulan hingga peluit panjang berbunyi.
Beberapa hari lalu di pentas Liga Champions, Arsenal akhirnya berbagi poin dengan Anderlecht. Padahal, dalam laga di Emirates itu, mereka sudah unggul dulu 3-0 sebelum akhirnya disamakan tim tamu menjadi 3-3. �Kami memimpin, tapi kehilangan dua poin dari Anderlecht dan tiga poin dari Swansea. Ini sangat-sangat mengecewakan,� ungkap Wenger.
Kekesalan pria berusia 65 tahun terhadap timnya yang belum juga mampu menembus empat besar bahkan mengalahkan kekesalannya terhadap ulah Matieu Flamini. Sang pemain tengah terlihat marah kala Wenger menggantinya dengan Jack Wilshere di paruh kedua dan buru-buru masuk ruang ganti begitu peluit panjang berbunyi.
�(Flamini) itu bukan kekhawatiran terbesar saya saat ini,� hardik Wenger.Kartu merah Hasil tak mengenakkan juga harus dialami Atletico Madrid di pekan ke-11 La Liga, kemarin.Mereka tersandung kartu merah untuk Guilherme Siqueira di menit 50 sehingga akhirnya menyerah 1-2 dari Real Sociedad.
Sang juara bertahan sebetulnya mendominasi hampir di sepanjang laga. Terbukti Los Rojiblancos sudah memimpin sejak menit ke-10 lewat gol Mario Mandzukic. Namun, 4 menit kemudian, Carlos Vela menyamakan skor bagi tuan rumah.
Kartu merah untuk Siquiera 5 menit setelah jeda seperti angin segar bagi Sociedad yang belum pernah menang dalam delapan laga terakhir. Delapan menit sebelum bubaran, Imanol Agirretxe akhirnya menghadirkan tiga angka pertama timnya sekaligus mengirim kekalahan pertama Atleti dalam enam laga terakhir.
Meski gagal mencuri angka, pelatih Atletico Diego Simeone tidak terlalu menganggap itu sebagai kerugian. Beberapa jam sebelumnya, dua pesaing terdekat Atletico saat ini, Valencia dan Sevilla, juga hanya imbang dengan lawan masing-masing.
�Saya tidak terlalu pusing dengan kekalahan ini karena Valencia dan Sevilla juga hanya imbang,� ungkap Simeone.
Bagi Sociedad, hasil itu mengangkat mereka hingga posisi 15 setelah terbenam hanya dua tingkat dari dasar tabel dengan nilai sembilan. Meskipun demikian, perolehan poin yang sama dengan lima tim ke bawah masih belum menjamin posisi mereka aman dari degradasi.(AFP/AP/R-1) Media Indonesia, 11/11/2014, halaman 28
Tidak ada komentar:
Posting Komentar