MIMPI Indonesia untuk melaju hingga semifi nal Piala AFC U-19 2014 sekaligus memastikan tiket ke Piala Dunia U-20 2015 akan dimulai hari ini. Pada laga Grup B skuat `Garuda Muda' akan ditantang Uzbekistan di Stadion Thuwunna, Yangon, Myanmar. Tidak mudah memang menaklukkan tim pecahan Uni Soviet itu. Uzbekistan tahun lalu mampu lolos ke Piala Dunia U-20 di Turki. Tim berjuluk Oq Bo'rilar atau `Serigala Putih' pada Piala Asia U-19 2012, sukses melaju sampai babak semifinal yang juga menjadi tiket langsung ke Piala Dunia U-20. Negara Asia Tengah itu tersingkir setelah dikalahkan Prancis 0-4 di babak delapan besar.
Dengan sederet torehan oke yang dibukukan Uzbekistan itu, pelatih timnas U-19 Indra Sjafri pun menyadari betapa krusialnya laga itu. Apalagi, sebagai laga pertama, pertandingan itu diyakini bakal berpengaruh besar terhadap penampilan anak asuhnya di laga-laga berikutnya.
�Kalau tak ingin perjuangan kita sia-sia dan terhenti, ya kita harus berjuang betul betul agar pertandingan pertama dilewati dengan kemenangan,� kata Indra.
Meski begitu, Indra tidak takut dengan salah satu kekuatan terbaik Asia itu. Ia yakin dengan persiapan berjenjang selama setahun terakhir termasuk melakukan serangkaian uji coba di dalam negeri dan luar negeri, Uzbekistan bisa ditundukkan.
�Korea Selatan yang notabene sering menjadi juara pernah kita kalahkan. Yang paling penting sekarang pemain harus bisa bermain lepas dan tidak terbebani.Jika bisa bermain normal, target untuk lolos ke semifinal bisa terwujud,'' kata pelatih berdarah Minang itu.
Kini yang menjadi persoalan Indra justru lapangan yang akan digunakan. Indra menemukan tiga bolongan berdiameter 5 cm di lapangan.Dengan muka masam Indra mengaku lubang itu berbahaya untuk pemain, khususnya buat tiga gelandang timnas U-19.�Kalau sampai terjeblos di lubang ini mereka bisa cedera pergelangan kaki,� kata Indra.
Mantan pemain PSP Padang menyayangkan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan Federasi Sepak Bola Myanmar (MFF) lalai serta terkesan kurang mengontrol kualitas lapangan.
�Turnamen Piala AFC bu kan turnamen ecek-ecek karena memperebutkan jatah ke Piala Dunia U-20 2015. Semestinya kualitas lapangan pertandingan harus berstandar tinggi,� ucap Indra. Indra menyampaikan kondisi tidak ideal tersebut kepada Direktur High Performance Unit, Demis Djamaeoddin, yang mendampingi tim selama berada di Myanmar. Demis diharapkan bisa meneruskan protes itu ke AFC.
Rumput stadion yang tidak rata juga dibenarkan kapten timnas Evan Dimas Darmono.Ia membeberkan beberapa kekurangan dari lapangan Stadiun Thuwunna.
�Permukaan lapangan keras mirip Stadion Gelora Delta, Sidoarjo. Permukaan tanahnya cenderung tidak rata. Cukup menyulitkan melakukan passing jarak dekat secara maksimal,� jelas gelandang jebolan SSB Mitra Surabaya itu.Disegani Uzbekistan U-19 kini ditangani Ravshan Khaydarov sejak 24 Juni 2014. Khaydarov memang tidak memiliki pengalaman melatih untuk level pemain remaja.Meski demikian, Khaydarov adalah pelatih yang disegani di Uzbekistan setelah dua kali menjadi runner-up pelatih terbaik di negaranya yakni pada 2005 dan 2007.
Skuat Uzbekistan punya sejumlah pemain yang harus diwaspadai. Salah satunya adalah gelandang muda klub Rusia, Rubin Kazan; Bobir Daylatov. Javokhir Sokhibov dan Sardorbek Azimov juga jadi dua pilar yang cukup berpengaruh di lini tengah Ubzekistan.
Lalu, ada Eldor Shomurodov dan duetnya bersama Asliddin Abdiev, yang siap menggedor pertahanan Garuda Jaya. Andrey Sidorov juga seringkali dipercaya menjadi ujung tombak bila duet Shomurodov dan Abdiev buntu.
�Kami membawa pemain terbaik. Indonesia tim bagus, Namun, sulit bagi mereka untuk menang atas tim kami,'' sesumbar Khaydarov. (R-3) Media Indonesia, 10/10/2014, hal : 28
Tidak ada komentar:
Posting Komentar