KETUA Umum Persis Solo, FX Hadi Rudyatmo menilai keputusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI yang melarang Kota Surakarta, Jawa Tengah, menggelar pertandingan sepak bola selama enam bulan dilakukan sepihak. Pasalnya, keputusan itu dikeluarkan Komdis tanpa ada investigasi terlebih dahulu. �Saya sangat menyayangkan keputusan itu. Namanya sanksi itu harus ada identifikasi, penyelidikan, dan penyidikan, kemudian ada sidang komisi disiplin,� tegas Hadi di Surakarta, kemarin.
Ia juga mempertanyakan dasar dari keputusan itu. Menurutnya, semestinya Komdis PSSI harus mencari dulu apa penyebab yang memicu terjadinya kerusuhan itu. �Kalau belum sidang, Komdis sudah memutuskan memberi sanksi, ini organisasi macam apa?� Alih-alih menyalahkan panitia, ia justru mengutarakan kekesalannya terhadap wasit. Hadi bahkan menduga adanya kasus suap di kalangan wasit.
�Tidak usah jauh-jauh contohnya Persis sendiri, main di mana pun selalu dikerjai.Dulu waktu Greg Nwokolo masih di Persis, dalam satu pertandingan gol yang dibuatnya dianulir wasit sampai tiga kali. Ini keterlaluan.
Indikasi suap itu ada, tapi kita kan susah membuktikannya,� katanya. Meski begitu, Hadi juga meminta Pasoepati (sebutan suporter Persis) untuk lebih dewasa ke depannya. Ia menegaskan, kerusuhan kemarin merupakan pelajaran bagi mereka.
Sebelumnya, Komdis resmi melarang Solo untuk menjadi tuan rumah pertandingan sepak bola selama enam bulan.Keputusan itu mulai berlaku sejak 23 Oktober. Sanksi itu dijatuhkan PSSI setelah terjadi kerusuhan suporter saat pertandingan Persis melawan Martapura FC di Stadion Manahan, Solo pada Rabu (22/10) lalu yang menewaskan salah seorang suporter.
�Atas laporan dari PT Liga Indonesia serta menaruh simpati atas meninggalnya suporter, Komdis memutuskan Solo dilarang menjadi tuan rumah pertandingan sepak bola terhitung hari ini hingga enam bulan ke depan,� kata Ketua Komdis Hinca Panjaitan di Jakarta, Kamis (23/10) malam lalu.
Dengan larangan ini, kata Hinca, diharapkan para suporter Persis mengintrospeksi diri. �Kita akan terus lihat perkembangannya. Yang jelas tidak hanya untuk Persis. Pertandingan yang digelar PSSI tidak boleh dilakukan di Solo hingga enam bulan ke depan.�
Sementara itu, PSS Sleman terpaksa memindahkan laga kandang mereka saat melawan PSIS Semarang ke Stadion Akademi Angkatan Udara lantaran tidak mendapat izin dari Polres Sleman.Sedianya duel itu akan digelar di Stadion Maguwoharjo Sleman. (FR/AU/R-4) Media Indonesia, 25/10/2014, Halaman : 20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar